Sekarang,
kita kembali membahas awal mula terjadinya kiamat. Setelah ditemukannya pintu
antar dimensi (waktunya belum bisa ditentukan), maka kita dapat masuk kedalam
alam paralel (dalam buku ini alam paralel di asumsikan sebagai alam jin).
Ketika alam manusia dapat masuk ke alam jin, maka keseimbangan antara alam jin
dan alam manusia menjadi goyah. untuk memudahkan pandangan kita tentang alam
manusia, alam jin, alam barzah dan alam malaikat untuk memudahkan pandangan
kita dapat digambarkan sebagai berikut :
Dari gambar
di atas kita dapat melihat bahwa alam Manusia, alam Jin, alam Barzah, dan alam Malaikat adalah alam
yang saling menggantungkan. Jika salah satu alam menjadi lebih berat maka akan
berakibat pada ketiga alam lainnya.
Jika
kita melihat dalam ilmu astronomi, jagat raya ini mengembang karena hasil dari
satu ledakan sebuah titik. Jika diandaikan apabila ternyata pemuaian jagat raya
tidak cukup kuat untuk menahan forsa gravitasi materi yang ada, maka akan
menyebabkan pemuaian berhenti. Kemudian terjadi penyusutan yang berakhir dengan
runtuhnya jagat raya.
Observasi
menunjukkan bahwa dalam proses pemuaian jagat raya ini ada semacam dominasi
pengaruh dari materi yang masih misterius yaitu (dark matter) dan energi misterius (dark energy) inilah yang membuat jagat raya tetap seimbang (fine tunning).
Apabila
kita berpikir lebih dalam jagat raya ini bisa kita kategorikan menjadi 4 besar
materi (4 alam semesta) :
1. Radiasi (alam malaikat /cahaya)
Partikel yang tidak memiliki massa atau partikel
bermassa kecil yang bergerak dengan kecepatan cahaya. Contohnya, foton (cahaya)
dan neutron. Partikel radiasi dianggap memiliki tekanan positif.
Ciri-ciri dari Radiasi ini sesuai dengan
alam malaikat yang berasal dari cahaya.
a. Malaikat
mempunyai jasad dan ruh, jasad merupakan partikel tidak bermassa atau partikel
kecil, dan ruh adalah energi pembentuk cahaya
b. Partikel
radiasi merupakan satu unsur dari jagat raya yang berarti merupakan alam
tersendiri yaitu alam malaikat yang terbuat dari cahaya
c. Partikel
radiasi bergerak dengan kecepatan cahaya sehingga kehidupan di alam malaikat
tidak sama dengan kehidupan kita dalam hal hukum fisika, gravitasi, ruang dan
waktu.
2. Materi
Baryonic (alam manusia)
Materi yang sudah dikenal manusia dan
memiliki komposisi utama: proton, netron
dan elektron. Materi ini dianggap tidak memiliki tekanan yang cukup
berpengaruh. Contohnya batu, emas, kaca, bahkan manusia itu sendiri.
3. Dark
Matter (alam Jin)
Dikenal juga sebagai materi misterius
atau non baryonic matter yang
berinteraksi secara lemah dengan materi baryonic. Materi ini kemungkinan akan
berhasil dideteksi melalui laboratorium raksasa supercollider.
Materi misterius ini berinteraksi
secara lemah dengan matari baryonic (manusia), sehingga materi misterius ini
kita asumsikan dengan alam jin
4. Dark
Energy (alam barzakh)
Sejauh ini, diduga ada semacam energi
yang masih misterius yang mengisi jagat raya. Boleh jadi, energi (atau
partikel) misterius ini mengisi ruang hampa udara di jagat raya. Energi
misterius diyakini berperan dalam mempengaruhi proses pemuaian jagat raya.
Energi ini memiliki tekanan negatif. Dulu di sebut ether. Energi misterius ini
diduga merupakan ruh pembentuk manusia, sehingga kalau manusia, jin dan
malaikat itu mati maka kembali ke dalam kelompok energi misterius ini.
Dari
uraian di atas kita dapat melihat bahwa alam Manusia, alam Jin, alam Barzah, dan alam Malaikat adalah alam
yang saling menggantungkan. Jika salah satu alam menjadi lebih berat (tidak
stabil) maka akan berakibat pada ketiga alam lainnya. Ketika keseimbangan alam
ini terganggu, maka pertama-tama yang terjadi adalah seperti yang dikatakan
oleh Einstein Bumi berevolusi menurut ruang dan waktu, jika keseimbangan alam
manusia di bumi rusak maka pertama-tama
yang akan terjadi adalah goncangan seluruh jagat raya. Perlu diingat bahwa
Jagat raya diisi oleh 4 alam semesta yaitu alam manusia, jin, barzakh dan
malaikat.
Goncangan
keempat alam tersebut akan menimbulkan suara yang sangat keras dan sangat
panjang karena gesekan dari keempat alam yang berarti gesekan elemen-eleman
alam (sumbu-sumbu dimensi). Dan suara dentuman yang sangat keras itu telah
dijelaskan dalam firman Allah :
“Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris” -(Surah
an-Naba’:18)
Setelah terjadi tabrakan antara alam manusia,
jin, barzakh dan malaikat, Bumi tidak lagi bergerak menurut orbitnya. Ketika bumi kerluar
dari orbit bumi kemungkinan besar yang terjadi adalah bumi tertarik gravitasi
matahari. Dan seperti firman Allah "Seandainya bumi diguncangkan dengan
sedahsyat-dahsyatnya" (QS,56:4)
Saat Bumi
mendekati matahari gravitasi bumi tidak lagi dominan, karena benda-benda yang
ada dibumi akan tertarik gravitasi matahari yang sangat besar. Benda-benda
tersebut terangkat keatas dan melayang tertarik gravitasi matahari, dan seperti
firman Allah "Dan ketika lautan dijadikan meluap (Al-Infithar: 3), dan
bumi mengeluarkan beban-benar beratnya (Al-Zalzalah: 2) dan memuntahkan apa
yang ada di dalamnya dan menjadi kosong (Al-Insyiqaq: 4).
Apa yang
terjadi dengan manusia apabila hari itu tiba. Manusia akan panik sepanik-paniknya,
mereka akan berlarian dan meninggalkan segala harta, anak, teman, istri dan
segala yang ada dibumi, yang ada dalam pikiran mereka hanyalah bagaimana
menyelematkan diri mereka. Seperti firman Allah "Pada hari kamu mengalami
keguncangan itu, lupalah semua wanita yang menyusui pada anak yang disusuinya
dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam
keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu
sangat keras (Al-Hajj: 2), dan ketika unta-unta yang bunting ditinggalkan
(At-Takqir: 4), dan ketika binatang-binatang liar berkumpul (At-Takwir: 5), dan
tidak ada seorang pun teman akrab menanyakan temannya (Al-Ma`aaru: 10)".
Ini adalah
gambaran kepanikan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, setiap diri
sibuk mengurusi dirinya sendiri. Suatu kepanikan yang melebihi peristiwa gempa
dan tsunami.
Keguncangan
itu tidak hanya terjadi pada planet kita, tetapi seluruh alam semesta kita,
keseimbangan setiap planet juga terganggu, banyak bintang yang pecah yang
menjadikan badai kosmik, badai kosmik tersebut menyebabkan kehancuran seluruh
peralatan yang berbasis listrik. Banyak benda-benda langit yang saling
bertabrakan sehingga pecahan-pecahan masuk kedalam atmosfer bumi yang menambah
keguncangan planet kita. Seperti firman Allah "Dan ketika bintang-bintang
berjatuhan (At-Takwir: 2) dan ketika bintang-bintang jatuh berserakan (Al-Infithar:
2), dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan (Al-Qaari`ah: 5),
pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan jadilah gunung-gunung
tumpukan-tumpukan pasir yang beterbangan (Al-Muzzammil: 14)".
Lebih dari
itu bintang-bintang, yang mana matahari adalah salah satu bintang tersebut meledak dan hancur akibat berbenturan dengan
benda langit lain. Dan, salah satu bintang yang meledak itu mungkin saja adalah
matahari pada tata surya kita sehingga langit menjadi merah dan menyilaukan, seperti
yang dinyatakan Al-Quran, "Maka ketika langit terbelah dan menjadi merah
seperti mawar dan kilauan minyak" (Ar-Rahman: 37)".
Bintang yang
meledak dan menjadi gumpalan-gumpalan warna merah bersusun-susun hingga
menyerupai mawar pernah direkam oleh teleskop Hubble di ruang angkasa.
Setelah
kehancuran matahari maka pecahan-pecahan matahari tersebut sampai kebumi dan
menghancurkan seluruh yang ada dibumi. Seperti firman Allah ”Dan ketika
gunung-gunung dihancurkan (At-Takwir: 3), dan gunung-gunung dihancurkan luluhkan
sehancur-hancurnya” (Al-Waqi`ah: 5).
Kerusakan
keseimbangan alam tersebut tidak hanya terjadi di alam manusia saja, tetapi
terjadi di alam jin, alam barzakh dan alam malaikat. Setiap alam mengalami hal
yang sama.
Tahap
selanjutnya adalah terjadi tabrakan antara alam manusia, alam jin, alam barzah
dan alam malaikat, dan hancurlah keempat
alam tersebut. Setelah Alam manusia, jin, barzakh dan malaikat terjadi
goncangan dan saling bertabrakan, terjadi sesuatu pada alam ini.
Keempat alam tersebut
tidak menjadi satu padu tetapi terjadilah irisan-irisan yang saling
menghubungkan, irisan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Dalam fase ini keempat alam tersebut telah hancur dan
hanya tersisa energi pembentuk dari keempat alam. Energi inilah pembentuk alam
semesta. Dalam buku ini energi pembentuk alam semesta diasumsikan sebagai ruh
karena ruh bersifat kekal dan ini sesuai
dengan hukum fisika yaitu energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.
Dan jika kita menelaah lebih lanjut mengenai energi, energi ternyata tidaklah
bersifat kontiyu tetapi berifat paket (kuantum), maksudnya energi itu bersifat
individu-individu. Sehingga ruh dapat diibaratkan sebuah energi yang dapat
berpindah muatan menjadi energi positif dan negaitf. Alam fase energi inilah
yang bisa kita sebut sebagai alam makhsar yang penghuninya dalam bentuk ruh
(energi pembentuk alam semesta). Dalam Agama Islam Alam Makhsar digambarkan
sebagai suatu padang/hamparan yang sangat luas dan tempat dikumpulkannya semua makhluk Allah, hal ini
sesuai dengan penjelasan di atas yang dimana alam makhsar berbentuk sangat luas
karena dalam alam makhsar ini merupakan alam fase penggabungan antara alam
manusia, malaikat dan jin
Pada
tahap ini, energi dari keempat alam menjadi satu sehingga antara malaikat, jin
dan manusia tidak akan terlihat perbedaannya seperti dalam firman Allah “Dan
sesungguhnya saat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan Allah
membangkitkan semua orang yang di dalam kubur.” (Q.S. 22:7).
No comments:
Post a Comment
Bagaimana Menurut Anda?